Pasangan Anda Kecanduan Seks? Cek Dulu Disini!
Pria dikenal mudah terangsang dan memikirkan hal-hal berbau seks namun apa bedanya pria biasa dengan pria yang kecanduan seks? Bagaimana Anda bisa tahu pasangan memiliki kelainan itu atau tidak?
Pada dasarnya untuk menentukan apakah seorang pria kecanduan seks atau tidak bisa dibilang sangat sulit. Namun dengan persepsi seperti itu, mungkin para wanita akan semakin kesulitan untuk membedakan pria normal dan tidak.
Kecenderungan untuk kecanduan seks ini bisa diwujudkan dalam berbagai cara seperti banyak nonton film pornografi di internet, masturbasi berlebihan, sering melakukan phone sex dengan orang yang tak dikenal (jika belum punya pasangan), sering berkunjung ke kawasan prostitusi atau panti pijat plus-plus dan cenderung berselingkuh.
"Saat stres, pria normal bisa saja melakukan hal lain untuk mengatasinya seperti olahraga, menelepon teman atau menonton TV. Namun seorang pecandu seks bergantung pada seks untuk melepaskan stresnya dan menstabilkan kembali mood-nya," terang Lisa Paz, Ph.D, seorang terapis pernikahan yang berbasis di Miami.
Agar Anda tak terus-terusan khawatir, simak 10 tanda yang menunjukkan pria Anda mengalami kecanduan seks berikut ini.
1. Si dia 'lengket' dengan komputer
Di masa lalu, pria tidak terlalu banyak mendapatkan media visual untuk melampiaskan keinginan seksualnya, hanya ada video dan majalah.
Dengan masuknya internet dan banyaknya porno online gratis yang tersebar di dalamnya maka 'kebutuhan' para pecandu seks ini bisa terus terpenuhi, kata Robert Weiss, LCSW, pendiri dan direktur Sexual Recovery Institute yang berbasis di Los Angeles.
Jika pasangan menghabiskan waktu berjam-jam untuk online di dalam kamar dan pintunya ditutup serta memberikan banyak alasan yang samar-samar maka bisa jadi ada sesuatu yang disembunyikannya.
"Pecandu seks menonton porno 3-4 jam sehari, 4-5 hari perminggu. Mereka pun kehilangan waktu untuk berekreasi, berkumpul bersama keluarga atau aktivitas lain," terang Weiss.
Kombinasi antara pilihan porno yang tak terbatas di internet dan gairah seksual yang berlebihan membuat pecandu tak bisa beranjak dari depan komputer.
"Hal ini semacam perburuan tanpa henti demi mendapatkan hal menarik lainnya dan sifatnya sangat adiktif," lanjutnya.
2. Koleksi pornonya tak terhitung
Jika Anda menemukan majalah dewasa di kamar mandi atau DVD porno tak berarti pasangan Anda seorang pecandu seks. Hal itu masih terbilang wajar.
Kondisinya baru bisa dibilang gawat jika video porno yang Anda temukan tergolong hardcore (terutama bagi Anda) atau tumpukan koleksi DVD-nya hampir sama dengan koleksi buku di perpustakaan, tandas Weiss.
Jika si dia mengaku tumpukan itu hanyalah satu-satunya rahasia seksualnya dan ternyata Anda tahu dia berbohong karena masih banyak lagi hal yang dia lakukan seperti chatting, phone sex atau SMS mesum maka Anda perlu khawatir.
3. Si dia selalu merusak rencana atau serba terlambat
Kecanduan seks bisa mengakibatkan munculnya pola yang merusak komitmen suatu hubungan.
"Sebagian dari dirinya tahu lebih baik jika mereka melakukan hal lain dan itu adalah bagian yang kompulsif," terang terapis hubungan dari Manhattan, Michael Batshaw, LCSW.
4. Mendengar kalimat 'tidak malam ini' membuatnya gusar
Tak ada satu orang pun yang suka ditolak dan Anda tak membutuhkan seorang psikolog untuk mengetahui bahwa sebagian besar pria akan lebih bahagia dan lebih rileks setelah bercinta. Bahkan bisa dipahami jika si dia sedikit gusar karena Anda dan pasangan tidak bercinta selama beberapa waktu.
Namun seorang pecandu seks tentu sangat ketagihan dengan seks, sama halnya perokok yang tak bisa jauh-jauh dari rokoknya dan menjadi mudah marah jika permintaannya untuk bercinta tidak dipenuhi.
"Tanpa seks, pecandu akan terlihat sangat gelisah seperti halnya dia sakit dan butuh obat untuk meredakannya. Namun hal ini juga bergantung pada seberapa besar kecanduannya," kata Paz.
5. Si dia bertingkah seperti sutradara atau tengah membintangi sebuah film porno
Sejumlah pecandu seringkali mendadak ingin bercinta dengan pasangannya sepanjang waktu namun ketika mereka mendapatkannya, koneksi emosional diantara keduanya hilang.
"Tak ada lagi cinta di dalamnya, yang ada hanya 'pelepasan'," catat Batshaw.
Tanda lainnya yang perlu dicatat adalah si dia suka minta yang aneh-aneh saat bercinta.
"Mereka cenderung bersikeras agar permintaannya terpenuhi padahal tak semua pasangan sepakat untuk sering-sering mencoba hal baru seperti posisi seks baru," ujar Paz.
Sama dengan kecanduan lainnya, pecandu seks akan terlihat meningkatkan frekuensi bercintanya untuk memenuhi hasratnya. Anda tak perlu ragu karena hal ini sangat alami.
Pecandu juga cenderung bosan dengan seks konvensional dan tidak terangsang lagi saat melihat atau melakukannya. Pria semacam ini butuh terdorong untuk bercinta seperti halnya video yang baru saja dilihatnya dan seks seperti ini biasanya menggunakan metode yang sedikit menyimpang.
6. Tak lagi memiliki ketertarikan seksual kepada Anda
Jika pasangan telah mendapatkan pemenuhan kebutuhan seksnya di tempat lain, entah itu lewat porno atau aktivitas seksual dengan orang lain, dia mungkin juga akan kehilangan ketertarikan seksualnya pada Anda.
Mungkin bisa juga kecanduannya dilampiaskan pada Anda tapi seringkali dia tak bisa menyelesaikannya atau mencapai klimaks.
"Jika tiba-tiba si dia tak mampu atau kesulitan mencapai klimaks ketika melakukan seks rutin dengan Anda, bisa jadi itu adalah tanda dia tak lagi peka terhadap seks sehat yang selama ini dilakukannya dengan Anda," terang Paz.
Bahkan bagi beberapa pecandu seks, hubungan seksual bukanlah poin utamanya. Selain itu, pecandu seks seringkali merasa sangat malu setelah rampung bercinta. Salah satunya dengan mengatakan, "Mengapa mereka harus melakukan seks semacam itu?"
7. Anda menemukan aktivitas finansial yang mencurigakan
Tabungan Anda di bank berkurang, tagihan kredit yang tak lazim atau kartu-kartu yang tak pernah Anda tahu keberadaannya merupakan pertanda ada sesuatu yang salah.
Menurut Sexual Recovery Institute, sekitar 60 pecandu seks mengalami masalah finansial karena menghabiskan banyak uang untuk memenuhi 'kebutuhannya'.
Jangan abaikan tagihan-tagihan tertentu, terutama yang tak lazim Anda ketahui meskipun tampaknya biasa-biasa saja, saran Paz.
"Banyak situs porno, layanan phone sex dan prostitusi yang tidak mencantumkan nama-nama seperti Boobs R Us, justru mereka biasanya terdaftar dengan nama perusahaan yang 'tampaknya' kredibel," tambahnya.
8. Kecanduannya tak cuma satu
Beberapa studi menunjukkan bahwa pecandu seks seringkali memiliki kecanduan terhadap hal lain.
Banyak organisasi, termasuk Sexual Recovery Institute memperkirakan 83 persen pecandu juga menyalahgunakan obat-obatan, mengalami gangguan makan, belanja berlebihan atau bahkan suka berjudi.
"Hal ini berarti kompulsitivitas merupakan bagian dari kepribadiannya sekarang dan dia ingin kebutuhannya terpenuhi dengan berbagai cara," kata Batshaw.
9. Si dia tak bisa beranjak dari masa lalunya
Cobalah gali sedikit tentang latar belakang keluarganya. Cari tahu bagaimana kehidupannya di masa kecil. Biasanya pecandu seks berasal dari keluarga yang setidaknya satu diantaranya memiliki kecenderungan tersebut.
Plus, tanyakan apakah orangtuanya tertutup atau terbuka dalam hal seks. Hal ini karena pecandu seks tumbuh dalam keluarga yang perilaku seksnya agak kurang sehat misal terlalu dibatasi atau banyak tabu.
Dalam banyak kasus, kekerasan dan pelecehan seksual, baik secara fisik maupun emosional di masa kecil juga bisa berpengaruh.
Tak hanya itu, kecanduan seks bisa tumbuh ketika anak-anak takut atau gagal menghadapi tekanan dari orangtuanya, misalnya terkait pendidikan.
"Kecandungan juga merupakan respon terhadap rasa malu. Sejumlah remaja minum minuman keras atau menghisap ganja untuk meredakan stres karena performa akademisnya dianggap tak cukup bagus, remaja lain juga mengatasinya dengan masturbasi," terang Batshaw.
Namun bagaimana masturbasi bisa berkembang menjadi kecanduan seks?
"Masturbasi kompulsif bisa dimulai dari seorang anak yang sangat terkontrol namun memiliki tingkat kegelisahan yang sangat tinggi sehingga ketika memasuki masa puber, cara utama untuk mengurangi kegelisahan itu adalah dengan masturbasi," lanjutnya.
Apalagi jika seseorang memasuki usia dimana mereka bisa memainkan fantasinya maka mereka akan menerjemahkannya dengan aksi-aksi seksual yang kompulsif, katanya.
10. Hati kecil Anda menyalakan alarm
Jika hati kecil mengatakan bahwa pasangan Anda memiliki masalah seksual, entah itu kecanduan video porno atau selingkuh, jangan bersikap pasif dengan berusaha memaafkannya atau membuat rasionalisasi.
"Para wanita akan terlihat seperti orang gila. Si pria pun mencoba mencari alasan dengan mengatakan 'Kenapa kamu begitu cemburu?' 'Kenapa kamu selalu curiga?' 'Kenapa kamu mengikutiku terus?'," kata Weiss.
Poinnya adalah jangan merasa ada yang salah dengan Anda karena meragukannya.
"Jika pada akhirnya nanti aksi pasangan terbongkar semua, baru Anda akan berkata, 'Ya Tuhan, ternyata selama ini aku benar!'," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar