Cari Blog Ini

Jumat, 26 Agustus 2011

Jejaring Sosial Berdampak Negatif Bagi Remaja?


Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa remaja yang aktif menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan menonton acara TV "Sufesttif" bisa menyebabkan para remaja tersebut aktif menggunakan ganja, alkoholik dan perokok.
Sebagaimanaa dilansir dari Everydayhealth, survei ini melibatkan lebih dari 1.000 pemuda dari seluruh bangsa berusia 12 sampai 17 dan sekitar setengah dari orang tua mereka. Pada hari-hari biasa, sekitar 70 persen remaja mengatakan mereka menggunakan situs jaringan sosial.
Pengguna jaringan sosial lima kali lebih mungkin untuk menggunakan tembakau (10 persen versus 2 persen yang jarang menggunakan jejaring sosoal), tiga kali lebih mungkin untuk menggunakan alkohol (26 persen versus 9 persen) dan dua kali lebih mungkin mengakui menggunakan ganja (13 persen versus 7 persen ).
"Hasil ini sangat mengganggu, bagaimana tahun pun berjalan, akses internet yang gratis dan program televisi sugestif beresiko menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan zat dengan tinggi," kata para peneliti.
Michael Gilbert, seorang rekan senior di University of Southern California Pusat untuk Masa Depan Digital mengatakan survei tersebut tidak membuktikan bahwa menonton acara Jersey Shore atau menghabiskan waktu di Facebook mengarah ke penyalahgunaan zat. Namun, itu tidak berarti bahwa apa yang dilihat anak-anak di TV atau di Internet tidak mempengaruhi perilaku mereka.
"Sekitar setengah dari remaja yang secara teratur menggunakan situs jaringan sosial mengatakan mereka pernah melihat gambar anak-anak mabuk, pingsan atau menggunakan obat di situs tersebut. Melihat gambar tersebut bisa memperkuat gagasan bahwa "semua orang melakukannya," kata Gilbert.
ghiboo
 

Selasa, 23 Agustus 2011

LAMARANMU KUTOLAK !!!!!!

♥ LAMARANMU KUTOLAK ♥

(Kisah Sederhana, Jenaka tapi Penuh Makna) ^_^
 Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya. Melalui ta'aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk melanjutkannya menuju khitbah. Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan. Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda. Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya. Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk 'merebut' sang perempuan muda, dari sisinya. "Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?" tanya sang setengah baya. "Iya, Pak," jawab sang muda. "Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? " tanya sang setengah baya sambil menunjuk si perempuan. "Ya Pak, sangat mengenalnya, " jawab sang muda, mencoba meyakinkan. "Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu!" balas sang setengah baya. Si pemuda tergagap, "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu." "Lamaranmu kutolak. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya. Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" balas sang setengah baya, keras.

 Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang lelaki muda. Bisiknya, "Ayah, dia dulu aktivis lho." "Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang setengah baya. "Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di Kampus," jawab sang muda, percaya diri. "Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?" "Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak yang nggak datang kalau saya suruh berangkat." "Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?" Sang perempuan membisik lagi, membantu, "Ayah, dia pinter lho." "Kamu lulusan mana?" "Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus terbaik di Indonesia lho Pak." "Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM ini tho? Menganggap saya bodoh kan?" "Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak." "Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?"

 Bisikan itu datang lagi, "Ayah dia sudah bekerja lho." "Jadi kamu sudah bekerja?" "Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera jualan produk saya Pak." "Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu." "Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak terlalu laku." "Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu, kalau kerja saja nggak becus begitu?"

 Bisikan kembali, "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya." "Rencananya maharmu apa?" "Seperangkat alat shalat Pak." "Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf." "Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak." "Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku." Bisikan, "Dia jago IT lho Pak" "Kamu bisa apa itu, internet?" "Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak saya nge-net." "Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata." "Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak." "Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter, Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu.

 " Bisikan, "Tapi Ayah..." "Kamu kesini tadi naik apa?" "Mobil Pak." "Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya Riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik." "Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir" "Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini namanya payah. Memangnya anakku supir?" Bisikan, "Ayahh.." "Kamu merasa ganteng ya?" "Nggak Pak. Biasa saja kok" "Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini." "Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak." "Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!" Sang perempuan kini berkaca-kaca,

 "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?" Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang muda yang sudah menyerah pasrah. "Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?" Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga. Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, "Pak, dari tiga puluh juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja. Hadits-pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula." Sang setengah baya tersenyum, "Lamaranmu KUTERIMA anak muda. Itu cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja pun, aku masih tertatih." Mata sang ANAK muda ikut berkaca-kaca. Ini harus happy ending, bukan..??! ^_^ 
.....Dari Berbagai Sumber.

Senin, 15 Agustus 2011

Dua Jam Menonton TV, Picu Kematian Lebih Awal

Dua Jam Menonton TV, Picu Kematian Lebih Awal

Anda bisa berisiko tinggi terkena berbagai penyakit mematikan.


  Berlama-lama di depan televisi memang sangat pas dilakukan untuk mengisi waktu. Tetapi, batasi aktivitas bermalas-malasan ini, tidak lebih dari dua jam. Itu karena menonton televisi lebih dari dua jam dalam satu hari meningkatkan risiko kematian lebih cepat.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil penelitian dari Dr. Anders Grontved dari University of Southern Denmark dan Dr. Frank Hu dari Harvard School of Public Health. Mereka menemukan, menonton televisi selama dua jam atau lebih, meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20 persen, gangguan jantung fatal 15 persen, dan 13 persen penyakit mematikan lainnya.

"Kurangnya olahraga dan mengonsumsi makanan siap saji sambil menonton televisi, meningkatkan risiko berbagai penyakit," kata Dr. Anders, seperti dikutip dari Daily Mail.

Penelitian yang dipublikasi dalam Journal of the American Medical Association, dilakukan dengan menganalisis delapan penelitian yang melibatkan 235 ribu orang. Berdasarkan data di Amerika Serikat, para peneliti memperkirakan bahwa untuk setiap dua jam menonton televisi setiap hari, 178 per 100.000 orang berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2 dan 38 di antaranya berisiko menderita penyakit jantung fatal, dengan 104 kasus gabungan 'penyebab kematian '.

"Memang menyenangkan duduk di sofa, menonton televisi, sambil minum dan makan. Tapi jangan biarkan kegiatan ini jadi kebiasaan. Kita harus mengurangi waktu di depan televisi dan lebih aktif," kata Maureen Talbot, dari British Heart Foundation.

Ia juga menekankan pentingnya melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari demi menjaga kesehatan jantung. Jadi, beranjak dari depan televisi sekarang demi kesehatan Anda.

LANGKAH SETAN MENELANJANGI WANITA


LANGKAH SETAN MENELANJANGI WANITA
=====================================

Assalamu'alaikum,....

Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....
 Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.


Menghilangkan Definisi Hijab
------------------------------​---
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar'i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.



Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian Tangan
------------------------------​----------
Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan).

"Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang?
Begitu bisikan setan.

Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja.
Maka setan berbisik," Tuh tidak apa-apa kan?


Kedua, Membuka Leher dan Dada
------------------------------​---------
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi.

"Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu."

Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.


Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
------------------------------​--------
Setan berbisik lagi,
"Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya?" Sang wanita bergumam.

"Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang," setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan.
"Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,"
begitu dia menambahkan.

Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).


Keempat, Agak di Buka Sedikit
------------------------------​-----
Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu,
"Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik."

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil.

"Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.


Terbuka Sedikit Demi Sedikit
------------------------------​--
Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

===>Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit ...

Setan Berbisik kepada para wanita,
"Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar.

"Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

===>Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik,
"Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja." Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis."

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

===>Ketiga, Terbuka Seluruh Betis

Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu.

Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut,
"Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

"Tetapi... apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki," gumamnya.

"Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup."

"Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang bermerek kenamaan, seperti Cristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.



Serba Mini
------------
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain.
"Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini".

Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, "MENELANJANGKI KAUM WANITA."

Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum.

"Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu" Setan tak mau ambil resiko.



Penutup

Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjeru-mus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat.



Semoga Bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah .....

Facebook ku,... Diaryku !

Facebook ku,... Diaryku !
================

Assalamu'alaikum

 Tidak dipungkiri jika Facebook yang nota bener jejaring sosial didunia maya ternyata pengaruh dan imbas positif maupun negatif sangat mempengaruhi kehidupan didunia nyata kita. Malah kayak makanan sehari hari.

 Sudah bukan rahasia lagi jika sarana jejaring sosial lainnya ikut ambil peran dalam masalah tersebut. Cuma masalahnya ialah jejaring sosial di dunia maya lainnya gak nge BOOOM kayak Facebook, tau khan anda seperti YM, MIG 33, juga Twittwer & konco2ne. Nah dengan pergaulan yang tanpa batas didunia maya ini tidak disertai dengan kebijakan dan niat baik pemakainya.Disatu sisi ada orang yang niatnya baik menggunakan Facebook untuk menimba ilmu, dan nilai positif lainnya dan bahkan ada orang yang cerdas bisa menghasilkan uang secara halal via FB.

 Disisi lain, tidak sedikit pengguna lain yang tidak bertanggung jawab mengunakan fasilitas Facebook untuk niat buruknya, menggaet lawan jenis yang sering tidak memandang bulu (emang bulunya siapa yang mau dipandangi ??? BLETAKKSSss!!! jgn piktor achh!!!) target sasarannya, mulai yang single sampe orang yang sudah berkeluarga !!!
Busyeett dach !!!
Gimana kalo kluarga dia sendiri yang diacak - acak ???
Kagak mikir kale tuch orang -atas nama napsu yang dibalut cinta-!! astagfirullah,......

Memang sieh ,...
"Ga ada asap kalo ga ada api,...!!!"
Mangsudnya,ialah berhati hati dalam menggunakan Facebook dan menerima perlakuan orang lain entah yang sudah dikenal ataupun belum di Fb. Jangan sembarangan nulis status/catatan yang mengungkap rahasia dalam negri rumah tangga anda (bagi yang suah berkeluarga), atau jangan dikit lebay update status yang cuma menerangkan kondisi hati anda.

Tersadar ga sieh kalo anda bisa saja di awasi oleh banyak mata dari yang kenal hingga gak tau siapa dia. Apalagi kalo wajah dan tubuh anda yang menengah keatas (ya katagori mulai dari yang cukup ganteng/cantik/tampan hingga Cuaakep bertubi-tubi)

Makanya jangang bangga dulu kalo anda cakep dan masang foto cantik/tampan anda di FB, karena secara otomatis anda membuka peluang orang yg gak dikenal masuk kedalam kehidupan pribadi anda mulai dari awalnya inbox, coment minta no hp trus janjian ketemu di dunia nyata dan seterusnya....
Sadar atau engggak kalo hal itu berawal dari anda memasang foto indah anda di FB,..... Monggo kalo diri anda mau dijadikan ajang komersil. (jualan po???)

"Loe malah dari dulu su'udzon mulu sih !!!"

Waspada itu perlu, bukan karena sebab namun ini karena bukti nyata di kehidupan sudah terlihat !!! Justru kalo kita seolah "merem" gak ngliat berarti kita buta dong ! Bukan cuma buta mata tapi buta hatinya! Icchhh.... atuutt achhhh!!

Ingat Gak ayat pertama al Qur'an yang turun dan diwahyukan kepada Rasulullah??? (buka dulu primbon atawa buku contekannya Gih!!! Cepeet!! hahaha....!!!)

Udah ketemu???

"Emang apa hubungan nya??? Dari facebook ke Al Qur'an? "

Makanye buka dan baca dulu ayat pertama Al Qur'an dan trus baca artinya
dan renungkan sejenak...

"IQRO" (BACALAH)!’ ( Q.S. 96:1)

"Lha terus???
Yang dibaca apa? Lha wong Al Qur'an nya baru kluar ayat pertama?
Sebenar nya yang harus dibaca apa dan seperti apa? Rasanya bukan sekadar perintah seperti membaca buku dech ! Lha trus apa donggg???"

Memang terlalu mudah untuk mengartikan makna ayat yang pertama turun tersebut sebagai perintah supaya rajin belajar, misalnya. Bagaimana dengan orang miskin di hutan, misalnya, yang kebetulan tidak memperoleh kesempatan belajar membaca semenjak kecil hingga hari tuanya?

Betul, iqro’ yang dimaksud di ayat tersebut bukan sekedar membaca tulisan. Tetapi membaca alam semesta dan segala ciptaan-Nya, termasuk juga diri kita sendiri. Bukankah semua di alam semesta ini adalah ‘kitab’ karangan Allah SWT?. Nah, sebagaimana sebuah kitab/buku, dia harus dibaca. Dan tujuan membaca adalah untuk memahami isinya. Kemudian untuk memahami isinya, kita harus mengerti gagasan (topik) dasar dari kitab tersebut, sistematika penulisannya, dan sebagainya.

 Nah sekarang kita kembali ke masalah Facebook yang menjadi salah satu trend dimasa sekarang dengan penggunaan diluar batas bijak manusia yang menghancurkan rumah tangga seseorang apakah itu bukan cara Allah memberikan pelajaran pada manusia akibat negatif dari Facebook ???

Bukannya melarang, tapi mohon waspadalah dalam menulis status atau catatan di Facebook, jangan mengungkap kondisi dalam negri rumah tangga anda. Apakah ada untungnya???

Humss, paling paling alesan biar merasa lega dan ada tempat curhat khan???

BASI ITU MAH !!!

Coba anda bayangin jika kondisi anda saat sedih (dalam Rumah Tangga) yg seharusnya menjadi rahasia anda dan suami malah jadi rahasia umum, eh ternyata ada yng simpati dgn anda dan coba berkomunikasi eh ternyata cocok dan nyaman serta merasa aman. Tapi sayangnya orang tersebut adalah lawan jenis anda dan bukan pasangan nikah anda. Coba apa yang ada dibenak anda saat itu terjadi ???

Yang jelas muncullah perasaan simpati, terus bisa merkembang kepada rasa suka dan naksir, dan...... hiiiiiiiiiiiiii,..... pasti muncul dalam diri anda membanding - bandingkan antara pasangan hidup anda dengan teman curhat anda khan???

Kalo anda berusaha menutup hubungan khusus special dgn teman curhat anda serapat-rapatnya, suatu saat Allah akan membuka kebusukan kita dengan cara Nya yang kita sendiri gak tau.

Udah dech, kalo aib tersebut kebuka dan pasangan hidup anda tahu dan cemburu, wuiicch,... perkara besar tuch!! kalo ada infotainmet, bisa muncul di tayangan gosip. Wal hasil hubungan rumah tangga anda yang awalnya tiada cela karena masalah yang hadir selalu dituntaskan berdua dengan pasangan hidup, sekarang menjadi rusak dan berbekas hanya kecerobohan kita mengumbar rasa di status facebook untuk mendapatkan simpati atau perhatian orang lain.

Jadi Facebook gak ubahnya seperti "diary" terbuka dan bisa dinikmati orang banyak! padahal zaman dulu yang namanya "Diary" sangat tabu banget kalo sampe kebaca orang lain, wah bisa kalo sampe itu terjadi rasanya wajah ini ane lipet lipet trus ane masukin ke dompet dach,...!!! Malu pisan euuy!!

Tapi, beda zaman beda kondisi, sekarang "diary" anak anak remaja sampe tua yang udah masuk ke facebook.

Peluapan segala emosi kah?
Sedih,marah,kangen,kecewa dan perasaan cinta?
Apa Facebook jadi semacam buku diary-mu?
Sebuah sarana biar org lain tau apapun yg ada dlm pikirmu?
Tak jarang orang pun jadi berseteru dan perang status dgn saling sindir.
Pentingkah?

Monggo telaah baik baik dan secara bijak,.. ini gak memaksa anda untuk berhati hati dan lebih cerdas dalam menyikapi dahsyatnya efek Facebook kedalam dunia nyata kita. Tapi memang itulah adanya !!! Sudah jadi rahasia umum.

Pilihan tersebut ada pada anda!!!
Itu hidup anda, dan catatan ini hanya sebuah renungan saja.
Jika disikapi dengan bijak, dan diaplikasikan hikmah positipnya ya Alhamdulillah berarti catatan ini ada manfaatnya. Namun jika sikap anda sama saja gak mau tau dari awal, dan gak ada perubahan memperbaiki diri, maka ini gak memaksa anda.

Sebagai selingan saya masukkan sebuah berita dari Surat kabar Republika edisi 7 Mei 2011. tentang Maraknya perceraian yang smoga menggugah hati anda betapa dahsyatnya efek facebook kedalam kehidupan dunia nyata kita



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
​~~~~~

Jejaring facebook bisa memicu perceraian. Di Bandung, kasus perceraian gara-gara facebook sudah muncul.

“Saya sendiri pernah menangani perkaranya,” kata Acep Saefudin, juru bucara Pengadilan Agama Bandung, Selasa (3/5).

Acep pun menghimbau suami – istri usia muda agar bijaksana menggunakan situs jejaring sosial itu.

“Biasanya diawalai dengan mengirim pesan melalui komentar mesara kepada teman atau sebaliknya dan hal itu diketahui pasangannya.” ujar Acep.

Menurut Acep, suami – istri yang bercerai gara-gara facebook membawa bukti berupa print out halaman facebook ke persidangan.

“Print out halaman facebook-nya dijadikan bukti oleh pihak yang bersangkutan pada majelis hakim sehingga diketahui main mesra-mesraan.” Ujar Acep.

Perkara yang masuk ke Pengadilan Agama, terus meningkat. Jumlah perkara yang masuk pada tahun 2009 sebanyak 3.559 perkara dan tahun 2010 naik menjadi 5.278 perkara.

“Naik sekitar 1.719 perkara atau sekitar 48 persen,” kata Acep. Dari jumlah perkara itu, 3.275 perkara (2009) adalah perkara cerai. Pada 2010, perkara cerai mencapai 3.629.

“Jadi ada kenaikannya sekitar 364 perkara cerai. Khusus untuk cerai sendiri naik 10 persen dari total keseluruhan.” ujar Acep.

Sumber : Republika edisi 7 Mei 2011.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
​~~~~~~~~~~~~


Hmm.. Dari ilustrasi di atas, kita bisa melihat seutas benang merah.

Facebook emang bener kayak pisau bermata dua.
Jika kita cerdik dan bijak menggunakannya akan mempunyai nilai positif, bahkan bisa menghasilkan uang.
Di sisi lain, penggunaan yang menyimpang akan menyebabkan keterpurukan berkepanjangan..

So, harapan ane bro n sis bisa memaknai arti ‘cerdik’ secara benar.
Cerdik gak harus pinter kog namun lebih arif bijaksana…

Uyeeeeeeeeeeeee,.....

Moga bermanfaat,....
Met beraktifitas aja ya,...

Wassalam

HIDUP SEPERTI WARUNG MAKAN

HIDUP SEPERTI WARUNG MAKAN
============================

Seorang Kakek dan Nenek turun dari sebuah bus antar kota di sebuah terminal. Mereka telah menempuh perjalanan dari perjalanan wisatanya di luar negeri. Setelah turun dari pesawat, Kakek dan Nenek tersebut lalu menumpang bus yang telah mereka naiki ini.

Mereka memang berencana untuk langsung menuju kota dimana anak dan cucunya tinggal. Kakek dan Nenek tersebut ingin membagikan oleh-oleh yang mereka dapat dari liburan panjang di masa tuanya.

Dengan membawa barang bawaannya, mereka lalu berjalan menuju sebuah warung makan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.

Kakek dan Nenek itu duduk bersandar di kursi kosong di warung.
“Uuhh, sampai juga akhirnya..”

Kakek itu menghela nafas.
“Empat jam di dalam bus membuat kaki tuaku ini terasa kaku.”

Warung makan itu lumayan besar, dengan jumlah kursi sekitar 30-an buah. Terlihat para pelayannya hiruk pikuk membersihkan meja-meja. Warung itu memang cukup ramai, sekitar tiga per empat jumlah kursinya telah terisi oleh orang-orang yang menikmati makan siangnya. Kakek dan Nenek itu dengan sabar menunggu pelayan menghampiri untuk menanyakan apa pesanannya.

Setelah lebih dari 20 menit, ternyata tak ada satu pelayan pun yang menghampiri mereka. Para pelayan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri-sendiri. Kakek itu lalu memberanikan diri untuk memanggil salah satu pelayan restoran itu.

“mBak, aku mau pesan makanan !” serunya.
Dan seruannya itu terdengar oleh salah satu pelayan - yang kemudian datang menghampirinya. Mungkin karena kelelahan, pelayan itu langsung duduk di kursi sebelah depan si kakek itu.

Sambil menyeka keringatnya pelayan itu berkata,

“Wah pak, maaf, di sini warung prasmanan, jadi kalau bapak mau pesan, bapak harus menuju ke meja saji dekat kasir itu”

Pelayan itu lalu melanjutkan,
“Silahkan bapak ambil makanan dan minuman yang bapak suka, kemudian langsung saja bayar di kasir.”

“Oooo begitu..” kata sang kakek.

Lalu mereka berdua langsung bergegas menuju meja saji dan melakukan apa yang dikatakan oleh pelayan itu.

Setelah mengambil dan membayar makanannya kakek dan nenek itu langsung duduk di kursi yang mereka tempati tadi. Si pelayan juga masih berada di situ sambil mengipas-ngipas kepala dengan lap kecilnya.

Sambil mengunyah makanan, si kakek lalu bercerita.
“Tahu tidak, kalau warung makan ini mengingatkanku akan hidup.”

Sang Kakek melanjutkan.
“Kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan, asal kita mampu untuk membayarnya. Kita bisa jadi apa saja yang kita mau asal kita mau membelinya dengan harga yang sebanding, kerja keras dan pantang menyerah hanyalah sebagian harga yang harus kita bayar.”

Sambil mengiris daging di piring dengan sendoknya, Kakek itu berkata.
“Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi sukses, tapi sukses tidak akan datang jika kita hanya menunggu seseorang datang kepada kita. Untuk dapat menikmati kesuksesan - kita harus mau berdiri, berjalan, lalu mengambil kesuksesan itu - kemudian membayarnya … yaah.. tepat seperti di warung prasmanan ini.”

Pelayan itu lalu tersenyum dengan hormat kepada Kakek itu, lalu pergi melanjutkan pekerjaannya.

Minggu, 14 Agustus 2011

Cukuplah,........(Ampuniku,...​)

Cukuplah,........(Ampuniku,...​)
===================

Aku pernah sayang seseorang sepenuh jiwa.....
aku kata suatu hari nanti aku akan nikahi dia
tak ada apa yang dapat menghalang cinta aku
(angkuhnya aku berkata-kata....)
dia kata dia cuma mau dgn ku
(seperti aku, angkuhnya dia berkata-kata.)

Suatu hari dia minta putus !!!
kata nya hubungan ini tak seperti dulu,.....
aku rasa sesak...!!!
penat,...... !!!
tak pernah terfikir hubungan selama 5 thn ini yg konon akan abadi selamanya
ternyata berakhir...
(berbulan-bulan bagai mati asa,...)

Rasa cinta boleh hilang????
layaknya padamkan lampu hilang bayang-bayang
aku menangis,.... teriris,....
tak percaya semua ini
aku termenung pedihnya hati, hingga terasa seolah mati
(jahilnya aku)
Bertanya kenapa Allah beri aku cobaan berat ini.....???

Suatu malam lepas solat spt biasa,
aku duduk bertafakur, fikir macam-macam dan melayang kebelakang....
tiba-tiba aku menangis....
bila nama Allah aku sebut-sebut,
aku panggil,.....
baru aku tampak siapa yang lebih sayang aku
aku menangis terus menangis.....
Sejadi2nya sampai kering air itu
Telihat siapa yg lebih menyayangi aku......

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman."
(Al-Imran ayat 139)

Baru aku sadar...
bila bercinta, setiap kali berjumpa kusentuh tangannya seperti biasa
Tanpa perduli muhrim atau bukan
Lupa atau terlupakan....???!!!

Pinggang ku dia peluk konon tanda sayang
ilmu agama semua terbang hilang
begitu banyak dosa bila berjumpa
kalau sebulan dua kali, setahun dah berapa?
berapa lama juga di neraka?
kalau hari di akhirat berganda....

Astagfirullah....
baru aku sadar...
waktu didunia hanya sandiwara,
sampai lepas Asar ataupun Zuhur terlewat juga, Maghrib pun hancur
Lelah dan tidur tidur,esoknya tidak bangun Subuh
dengan Tuhan makin jauh

Ya Allah betapa alpanya hidup aku, dulu bercita-cita ingin jadi mujahid tapi belum apa-apa benteng iman dah "KOIT"....

Astagfirullah...
malunya aku...
ingin menghadap Engkau.

Baru aku sadar....
setiap kali telfon dan rupiah pun hangus,
bolak balik berkata sama
"Aku sayang kamu, kamu sayang aku?"...

Bila merajuk sampai khusyuk, terkadang sampai berjam-jam,
sampai tak ingat waktu...
tak pernah berbicara masalah agama sebab sebab dirasa tak keren
tak pernah saling mengingatkan untuk solat,
lima waktu tak pernah cukup, jarang jumpa Kiblat

Astagfirullah.. selepas apa yang aku buat,
Allah masih lagi bagi aku nafas....
sayangnya Dia pada aku...
beri peluang aku untuk bertaubat

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah ayat 216)

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" (Al-Baqarah ayat 45)

Menangis aku, tersedu,....
terisak dalam sesak
ingin bertadah tangan berdoa pun aku malu

Allah sayang aku, namun sayang aku tak tahu malu...
aku angkuh, aku lupa Allah yang mengatur semua jodoh
dulu aku dekat dengan Tuhan, setelah berpasangan makin jauh
sia-sia air mata menangis karena kehilangan
air mata tu mengalir, kering tanpa kesan
sedangkan air mata taubat yang mengalir
mencuci dosa-dosa walaupun seperti kotoran dekil
tengok-tengok sekeliling,....
semua bercerita tentang percintaan
tapi tak pernah ada orang yang berkata yang dia cinta adalah Allah..

Tiada pula percintaan yang senyaman sujud tengah malam
tiada pula orang merasa tertipu atau disakiti dengan janji-janji manis
janji-janji seperti syurga dan segala isi.

Jadi aku serahkan jiwa dan cinta pada yang lebih berhak
pada Dia yang pemberianNya tak pernah sedikit
untuk Dia aku hidup dan untuk Dia aku ingin Syahid

"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." (At-Taubah )


Ampuniku ya Rabb,....
maafkan aku, (untuk meminta maafpun aku malu,....Sungguh aku terlaaluuu !!!)
Astagfirullah,.....

Izinkan aku memperbaiki diri untuk hari ini dan hari depanku,....
Ampuniku Ya Rabb,...

20 SIFAT YG MENGHANCURKAN DIRI SENDIRI

20 SIFAT YG MENGHANCURKAN DIRI SENDIRI
=============================


Kira-kira ada 20 sifat yang bisa menghancurkan diri sendiri, yaitu:


1. Bashful
Sering menghindari perhatian karena malu (terlalu)

2. Unforgiving
Sulit melupakan sakit hati atas ketidakadilan yang dialami, biasa mendendam

3. Resentful
Sering memendam rasa tidak senang akibat tersinggung oleh fakta/khayalannya

4. Fussy
Bersikeras minta perhatian besar pada perincian/hal yang sepele

5. Insecure
Sering merasa sedih/cemas/takut/kurang kepercayaan

6. Unpopular
Suka menuntut orang lain untuk sempurna sesuai keinginannya

7. Hard to please
Suka menetapkan standar yang terlalu tinggi yang sulit dipenuhi oleh orang lain

8. Pessimistic
Sering melihat sisi buruk lebih dulu pada situasi apapun

9. Alienated
Sering merasa terasing/tidak aman, takut jangan-jangan tidak disenangi orang lain

10. Negative attitude
Jarang berpikir positif, sering cuma melihat sisi buruk/gelap setiap situasi

11. Withdrawn
Sering lama-lama menyendiri/menarik diri/mengasingkan diri

12. Too sensitive
Terlalu introspektif/ingin dipahami, mudah tersinggung kalau disalahpahami

13. Depressed
Hampir sepanjang waktu merasa tertekan

14. Introvert
Pemikiran & perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam diri sendiri

15. Moody
Semangatnya sering merosot drastis, apalagi kalo merasa tidak dihargai

16. Skeptical
Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata

17. Loner
Memerlukan banyak waktu pribadi, cenderung menghindari orang lain

18. Suspicious
Suka curiga/tidak percaya kata-kata orang lain

19. Revengeful
Sadar/tidak sadar sering menahan perasaan, menyimpan dendam, ingin membalas

20. Critical
Suka mengevaluasi/menilai/berpikir/​mengkritik secara negatif

CINTA IBUNDA

CINTA IBUNDA
==========

Apa yang menarik dari kisah Harry Potter?
Novel anak-anak tersebut telah menyelipkan sebuah adegan menarik sekaligus mengharukan : Kekuatan cinta seorang ibu.

Voldemort -penyihir hitam paling ditakuti- tiba-tiba kehilangan seluruh kekuatannya ketika ingin membunuh seorang bayi, setelah sebelumnya berhasil menghabisi orang tua bayi itu. Dunia Mistik jadi gempar atas kekalahan penyihir tersebut. Ternyata, sampai detik-detik kematiannya sang Bunda masih terus berupaya menyelamatkan Harry Potter yang masih bayi. Kekuatan cinta seorang ibu, meskipun sang ibu telah tiada, telah mampu melindungi sang anak dari bahaya.

Lepas dari kisah Harry Potter, pernahkah kita menghitung berapa liter beras dan berapa jenis makanan yang telah dimasak oleh seorang ibu untuk anaknya, tangan sang ibu terangkat ketika berdo'a dan berapa banyak air mata mengalir ketika sujud mendo'akan kebahagiaan dan keselamatan anaknya.

Ketika sahabat Nabi SAW berthawaf mengelilingi ka'bah sambi menggendong ibunya yang sudah sepuh, ia bertanya pada Rasul yang mulia,"Sudahkah terbayar lunas semua jerih payah ibuku, Ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab,"Tidak, bahkan untuk menandingi rasa sakitnya saat melahirkanmu pun tidak terbayar."

Dalam bahasa lain, andaikan, sekali lagi, andaikan saja anda mempunyai gunung emas yang kemudian anda berikan semuanya berikut seluruh perbendaharaan harta anda yang lain untuk mengganti semua yang telah dilakukan oleh seorang ibu, niscaya itu semua belum mampu membayar satu malam saja saat-saat ibu mengasuh anda.

Tidak pernah ada kata "cukup", "lunas", "terbayar" untuk membalas cinta seorang ibu.

Kita durhaka pada bunda bila bunda tinggal di rumah kecil dan bocor di sana sini, sementara kita tinggal di tempat yang nyaman; kita berdosa bila kita menikmati makan siang yang lezat dan penuh gizi sementara bunda hanya makan seadanya; kita berdosa bila menghitung biaya sekolah anak dan karena itu kita menghindar membelikan obat bagi bunda yang tengah sakit; kita berdosa bila kita dalam perjalanan yang sangat nyaman dalam mobil mewah, sementara bunda naik kendaraan yang penuh sesak; kita tergolong anak durhaka bila kita sanggup piknik atau jalan-jalan dengan teman tapi selalu saja punya alasan untuk tidak membantu atau menemani bunda.


Jangan gunakan logika untuk berkhidmat pada bunda.
Balas cintanya dengan cintamu. Kenapa?

Karena "Ridho Allah terletak pada ridho orang tua.".

Begitulah ajaran agama kita. Bagaimana kita membagi cinta untuk keluarga (bagi yang sudah berkeluarga), pekerjaan, teman dan sekaligus untuk bunda? Jawabannya adalah kita tidak pernah membagi cinta, tetapi kita selalu melipatgandakannya. Balaslah kekuatan cinta bunda dengan ketulusan cinta kita, insya ALlah -seperti diilustrasikan dalam kisah Harry Potter- cinta sang bunda akan terus melindungi kehidupan kita.

Ya Robb, ampuni dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami di waktu kecil."

Sabtu, 13 Agustus 2011

JANGAN BIARKAN PUASA ANDA SIA-SIA


 Jangan Biarkan Puasa Anda Sia-Sia.. Puasa Ramadhan adalah karunia luar biasa bagi umat Islam. Maka, sungguh merugi, bila puasa yang dikerjakan selama bulan ini tak mendatangkan pahala lantaran tidak sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga”(HR. Ahmad). Syaikh Abdul Aziz As Sadhan, dalam buku ‘Jangan Biarkan Puasa Anda Sia-Sia!’ -terjemahan dari ‘mukhalafat ramadhan’ menjelaskan berbagai kesalahan-kesalahn yang sering dilakukan ketika bulan puasa. Tulisan beliau, insya Allah mampu membimbing kita dalam mengoreksi berbagai praktik yang salah tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan setiap muslim dalam menjalani bulan penuh berkah ini. Semoga, kita mampu menjalankan puasa sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam; dan tidak membiarkannya sia-sia tanpa mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga.Selamat membaca!
 1. Tetap Makan Sahur Sampai Mendengar Lafazh Adzan : Hayya ‘Alash Shalah Sebagian orang bila mendengar muadzin mengumandangkan adzan shalat Subuh,mereka baru bangun tidur untuk makan dan minum. Bila Anda menasihati dan menjelaskan bahwa itu salah,mereka akan menjawab bahwa hal itu dibolehkan sampai muadzin mengucapkan: Hayya ‘alash shalah. Bila muadzin mengucapkan kalimat ini, maka makan dan minum tidak dibolehkan lagi. Pendapat ini tentu membutuhkan dalil yang shahih.Setelah kami teliti dan tanyakan, bahwa hal itu tidak ada dalilnya. Bahkan, itu hanyalah perbuatan yang dianggap baik oleh sebagian orang dan tertolak berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Barangsiapa mengada-adakan perkara baru dalam urusan (agama) kami yang bukan berasal darinya, maka itu tertolak.”(HR. Bukhari dan Muslim) Dalam lafal riwayat yang lain: “Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang bukan atas dasar perintah kami, maka itu tertolak.” (HR. Muslim) Nash Al-Quran dan As-Sunnah telah menetapkan batasan imsak, yaitu ketika telah terang benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Bila fajar telah diketahui, maka orang yang sahur hendaklah meninggalkan makan dan minum. Inilah yang benar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “…Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”(Al-Baqarah: 187). Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya, Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari. Maka, makan dan minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan (Subuh).” (HR. Bukhari). Ibnu Ummi Maktum adalah sahabat yang buta. Ia tidak akan mengumandangkan adzan sebelum ada orang yang mengatakan kepadanya, “Waktu Subuh telah tiba. Waktu Subuh telah tiba.” Dari ayat dan hadits di atas, jelaslah bahwa batasan imsak itu adalah terbitnya fajar, sedangkan adzan hanya sebagai pemberitahuan hal itu. Maka, saat muadzin mulai mengumandangkan adzan, berarti waktu imsak telah masuk. Jadi, waktu imsak itu bukan dibatasi pada ucapan muadzin: Hayya ‘alash shalah. -
 2. Makan Sahur Lebih Awal Kesalahan lain yang dilakukan oleh orang yang puasa adalah bersegera makan sahur pada awal waktu. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakan pahala yang banyak. Sebab, menurut As-Sunnah, seorang muslim hendaknya mengakhirkan makan sahur agar mendapatkan pahala karena mencontoh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Anas radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, ia berkata, “Kami pernah makan sahur bersama Nabi. Setelah itu, beliau bangkit menuju shalat. Aku (Anas) bertanya, ‘Berapa lama waktu antara adzan dan makan sahur?’ Zaid bin Tsabit menjawab, ‘Kira-kira selama bacaan 50 ayat’.” (HR. Bukhari dan Muslim). - 3. Sengaja Minum Saat Adzan Subuh Kesalahan lain terkait dengan puasa, sengaja minum saat adzan Subuh kedua yang dilakukan sebagian orang. Menjelang adzan dikumandang, Anda melihatnya hanya duduk santai. Namun, saat muadzin mulai mengumandangkan adzan, ia justru bergegas untuk mengambil air dan meminumnya. Bila diingatkan, ia menjawab, “Aku boleh makan dan minum sampai adzan selesai.” Dengan perbuatannya itu, ia telah merusak puasanya, terutama bila muadzin teliti dalam melihat jadwal adzan. Allah Ta’ala telah mensyariatkan waktu imsak ketika masuk waktu shubuh dengan firman-Nya: “.. .dan makan dan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.’(Al-Baqarah: 187). Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, “Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari. Maka, maka makan dan minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan (Subuh).” (HR. Bukhari-Muslim). Kata ‘hatta’ dalam ayat dan hadits di atas berarti masuk, maksudnya kalian boleh makan dan minum sampai waktu Subuh. Hanya saja, ada permasalahan yang harus dijelaskan berkaitan dengan hal ini. Yaitu, seorang muslim boleh minur air di gelas yang telah berada di tangannya saat muadzin mengumandangkan adzan. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Bila salah seorang di antara kalian mendengar seruan adzan sedangkan gelas minuman masih di tangannya, maka janganlah ia meletakkannya sebelum melaksanakan keinginannya untuk minum.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Jarir, Hakim, Baihaqi, dan lainnya. Hadits ini memiliki banyak penguat). Perlu ditambahkan juga terkait hal ini, bahwa seorang muslim masih dibolehkan makan dan minum setelah adzan bilamana muadzin mengumandangkan adzan sebelum waktunya. Adzan tersebut tidak berlaku, sehingga orang yang puasa tidak diharamkan dari apa pun yang dibolehkan oleh Allah baginya di waktu ifthar. Shalat Subuh juga tidak dianjurkan untuk segera dilaksanakan karena waktunya belum masuk. Syaikhul Islam mengatakan, “Bila muadzin mengumandangkan adzan sebelum fajar terbit, sebagaimana Bilal mengumandangkan adzan sebelum fajar pada masa Nabi dan adzannya para muadzin di Damaskus dan kota lainnya, maka makan dan minum setelah itu tidak ada masalah dengan waktu secukupnya.” [1] Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan, “Adzan shalat Subuh, baik setelah terbit fajar atau sebelumnya, jika dikumandangkan setelah terbit fajar, maka orang yang sahur wajib berhenti makan dan minum dengan sekedar mendengar adzan saja. Sebab, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya, Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari, maka makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum. Dia tidak mengumandangkan adzan kecuali fajar telah terbit.” (HR. Bukhari-Muslim). Jika kalian mengetahui bahwa muadzin mengumandangkan adzan setelah terbit fajar Subuh, maka berhentilah makan dan minum ketika mendengar adzan itu.”[2] Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan saat menjawab masalah ini dan hal-hal yang berkaitan dengannya, “Seorang mukmin yang berpuasa wajib menahan diri dari makan dan minum serta lainnya bila terbitnya fajar sudah ia ketahui. Itu dalam puasa wajib, seperti; puasa Ramadhan, puasa nadzar, dan puasa kafarat. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “… Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (Al-Baqarah: 187). Selain itu, bila ia mendengar adzan dan mengetahui bahwa itu adzan Subuh, maka ia wajib berhenti dari makan dan minum. Bila muadzin mengumandangkan adzan sebelum terbit fajar atau setelahnya, maka yang utama dan selamat adalah berhenti makan dan minum bila telah mendengarnya. Tidak ada masalah, seandainya seseorang minum atau makan sekedarnya ketika terdengar adzan, karena ia tidak mengetahui terbitnya fajar. Telah diketahui bersama bahwa masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota yang terdapat banyak cahaya listrik mereka tidak bisa mengetahui terbitnya fajar dengan mata kepalanya sendiri pada waktu tersebut. Namun, ia hendaknya berhati-hati dalam menggunakan jadwal adzan dan kalender waktu yang membatasi terbitnya fajar dengan jam dan menit sebagai bentuk pengamalan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Bukhari) Juga sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa menjauhi sesuatu yang samar (syubhat), berarti ia telah menjaga agama dan kehormatannya.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud). Hanya Allah sebagai pelindung dan pemberi taufiq.” [3] -
 4. Memajukan Waktu Adzan Subuh Kesalahan lain yang berkaitan dengan puasa adalah adzan Subuh beberapa saat sebelum waktunya yang dilakukan sebagian muadzin. Mereka menganggap bahwa itu merupakan bentuk kehati-hatian dalam beribadah. Perbuatan mereka ini sangat buruk. Mereka tidak berhak mendapatkan citra baik yang diberikan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada muadzin, dengan sabda beliau: “Muadzin itu dipercaya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu) Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan, “Di antara bid’ah munkar yang diada-adakan pada zaman sekarang adalah mengumandangkan adzan kedua sebelum terbit fajar sekitar 1/3 jam dalam bulan Ramadhan. Demikian juga, mematikan lampu-lampu sebagai tanda larangan makan dan minum bagi siapa saja yang ingin berpuasa. Orang yang mengadakan bid’ah itu mengklaim bahwa itu untuk kehati-hatian dalam beribadah, dan hanya segelintir orang yang tahu hal itu. Perbuatan itu telah menyeret mereka untuk tidak mengumandangkan adzan kecuali beberapa menit setelah matahari terbenam untuk memantapkan waktu. Dengan keyakinan itu, mereka telah mengakhirkan buka puasa dan menyegerakankan sahur. Mereka telah menyelisihi sunnah. Karena itu, kebaikan mereka hanya sedikit, sedangkan keburukan mereka bertambah banyak. Hanya kepada Allah kita meminta pertolongan.” [4]. Di samping menyelisihi sunnah, memajukan waktu adzan juga menyebabkan seorang muslim terhalang untuk makan yang pada dasarnya itu masih dibolehkan oleh Allah baginya. Akibatnya, shalat sunah qabliyah dikerjakan sebelum waktunya. -
 5. Merasa Berdosa Karena Lupa Makan dan Minum Saat Berpuasa Sebagian orang terkadang merasa berdosa sekali bila mengingat dirinya telah makan atau minum saat puasa karena faktor lupa. Ia bahkan merasa ragu terhadap keabsahan puasanya. Untuk masalah seperti ini dan semisalnya, perlu dikatakan, bahwa tidak ada dosa seberat biji sawi pun, dan puasa tersebut tetap sah, insya Allah. Hendaklah puasa tersebut tetap disempurnakan. Inilah pendapat yang benar. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bila salah seorang dari kalian lupa, sehingga ia pun makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Allah telah memberinya makan dan minum.” (HR.Bukhari). [5] Dalam hal ini, tidak ada bedanya apakah makanan dan minuman itu sedikit atau banyak. Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Hadits tersebut mengandung makna kelembutan Allah kepada para hamba-Nya dan bentuk kemudahan bagi mereka, serta diangkatnya kesukaran dan kesempitan dari mereka.” [6] Syaikh Muhammad bin Utsaimin ketika menjawab pertanyaan terkait masalah ini mengatakan, “Siapa saja yang makan atau minum saat berpuasa karena lupa, maka puasanya tetap sah. Akan tetapi, bila ia teringat, maka ia harus berhenti dan mengeluarkan makanan atau minuman yang ada di mulutnya. Adapun, dalil sempurnanya puasa karena lupa makan adalah hadits shahih yang disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu anhu: ”Bila salah seorang dari kalian lupa, sehingga ia pun makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Allah telah memberinya makan dan minum.” (HR. Muslim). Karena, lupa itu tidak menyebabkan seseorang dihukum karena mengerjakan perbuatan terlarang. Ini berdasarkan firman Allah yang menyebutkan orang yang meminta ampun akibat lupa, “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami khilaf.” (Al-Baqarah [2]: 286). Allah pun menjawab, ‘Telah Aku ampuni’.” -
 6. Tidak Mengingatkan Orang Lain yang Makan dan Minum Karena Lupa Kesalahan lain yang berkaitan dengan puasa adalah sebagian orang membiarkan orang lain makan dan minum karena lupa hingga ia menyelesaikannya. Orang yang mengetahui hal itu beranggapan bahwa bila orang yang lupa itu diingatkan, maka ia akan terhalang mendapatkan rezeki dari Allah. Orang tersebut tidak sadar kalau sikapnya itu merupakan sebuah kemunkaran dan menyetujui kemunkaran dengan kebodohannya itu. Di sini, kami akan menyampaikan fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz yang berkaitan dengan permasalahan ini. Ada orang yang bertanya, “Sebagian orang mengatakan, ‘Bila Anda melihat seorang muslim berpuasa, lalu makan atau minum pada siang hari bulan Ramadhan karena lupa, maka Anda tidak semestinya mengingatkannya. Sebab, Allah telah memberinya makan dan minum sebagaimana disebutkan dalam hadits. Apakah tindakan ini benar? Berilah kami fatwa, semoga Anda dibalas pahala.” Syaikh Ibnu Baz menjawab, “Siapa pun yang melihat orang berpuasa yang minum atau makan, atau menelan apa saja pada siang hari bulan Ramadhan, maka ia wajib mengingkarinya. Sebab, memperlihatkan makan dan minum pada siang hari bulan puasa adalah bentuk kemunkaran, meskipun pelakunya memiliki alasan dalam perkara itu. Tujuannya, agar orang-orang tidak akan berani terang-terangan melanggar larangan Allah, dengan makan dan minum pada siang hari bulan puasa dengan alasan lupa.Bila pelakunya memang jujur dalam hal klaim kelupaannya itu, maka ia tidak mengganti (menqadha’) puasanya itu. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Bila salah seorang dari kalian lupa, sehingga ia pun makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Allah telah memberinya makan dan minum.” (Muttafaqun’Alaih). Pun demikian dengan musafir, ia tidak boleh menampakkan makan dan minumnya di hadapan orang-orang yang tidak bepergian karena mereka tidak mengetahui statusnya. Ia harus mencari tempat tertutup supaya tidak dituduh melanggar larangan Allah, juga agar orang lain tidak berani berbuat serupa.Orang-orang kafir juga sama, mereka dilarang memperlihatkan makan, minum dan semisalnya di hadapan kaum muslimin. Celah penyepelean ini harus ditutup rapat. Sebab, mereka dilarang menampakkan syi’ar agama mereka yang batil di hadapan kaum muslimin. Hanya Allah sebagai pelindung dan pemberi taufiq.” [7] Kami sampaikan juga fatwa Syaikh Muhammad bin Al Utsaimin terkait masalah ini. Syaikh Utsaimin pernah ditanya tentang hukum makan dan minum karena lupa, apakah orang yang melihat pelakunya wajib mengingatkan puasanya? Ia menjawab, “Siapa saja yang makan atau minum saat berpuasa karena lupa, maka puasanya tetap sah. Akan tetapi, bila ia teringat, maka ia harus berhenti dan mengeluarkan makanan atau minuman yang ada di mulutnya. Adapun dalil yang menunjukkan kesempurnaan puasa karena lupa makan adalah hadits shahih yang disabdakan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ‘Barangsiapa terlupa sedang ia berpuasa sehingga terlanjur makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Allah telah memberinya makan dan minum.’ (HR. Muslim). Karena, lupa itu tidak menyebabkan seseorang dihukum karena mengerjakan perbuatan terlarang. Ini berdasarkan firman Allah yang menyebutkan orang yang meminta ampun akibat lupa, “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami khilaf.” (Al-Baqarah [2]: 286). Allah pun menjawab, ‘Telah Aku ampuni.’Adapun orang yang melihat orang makan dan minum saat berpuasa karena lupa, maka ia wajib mengingatkannya. Karena, ini termasuk mengubah kemunkaran. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemunkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Bila tidak mampu maka hendaklah mengubah dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya! (HR. Muslim) Tidak diragukan lagi bahwa tindakan makan dan minum yang dilakukan oleh orang yang berpuasa adalah bentuk kemungkaran. Akan tetapi, pelakunya dimaafkan bila dalam kondisi lupa karena memang tidak ada sangsi hukuman baginya. Adapun, orang yang melihat perbuatan itu, maka tidak ada alasan baginya untuk tidak mengingkarinya.” [8] - Berkaitan dengan masalah ini, Syaikh Ibnu Jibrin mengatakan, “Ada sebagian orang yang mengatakan, ‘Kami tidak akan mengingatkan orang yang lupa. Kami tidak akan menghentikan rezeki makanan dan minuman yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya.’ Yang benar, orang yang melihat hendaknya mengingatkannya, karena itu wajib hukumnya dan lermasuk bentuk amar makruf nahi munkar. Hal yang sama juga berlaku, ketika seseorang melakukan sesuatu yang bisa membatalkan puasa selain makan dan minum karena dianalogikan dengan kedua hal tersebut.”[9]