Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Maret 2013

Susu Terbaik


SUSU APA YANG TERBAIK UNTUK DIMINUM?



Awalnya postingan ini hanya ingin menceritakan keberanian keluarga suami disini yang setiap harinya minum susu mentah yang baru diperas dari sumbernya, biasanya dari sapi atau kerbau karena belum pernah minum susu mentah di Indonesia. Biar ceritanya lebih informatif akhirnya cari-cari informasi soal susu mentah hasilnya hmmm ternyata mengejutkan saya,mari kita simak yuk …
Ya, di India akan banyak kita temui keluarga yang mengkonsumsi susu mentah untuk anggota keluarganya. Biasanya susu mentah tersebut diantarkan ke rumah setiap paginya, tergantung keluarga tersebut butuh berapa liter perhari. Di rumah ibu mertua setiap harinya 1 liter susu mentah. Harganya berkisar 25 Rupee (Rp 5,000) per liter. Sampai detik ini pun saya tidak berani minum susu mentah tersebut malah sibuk cari-cari susu bubuk seperti yang biasa saya minum di Indonesia J Namun karena tidak mendapatkan susu bubuk orang dewasa jadilah saya minum susu UHT atau pasteurized milk (susu yang disterilkan). Awalnya saya berpendapat bahwa susu bubuklah yang terbaik karena seperti yang kita lihat kandungan vitaminnya lengkap seperti yang terjejer disetiap kaleng susunya.Benarkah pendapat saya? Ternyata tidak! Jadi susu apa yang vitaminnya lengkap? Ternyata susu mentahJ
Ada 5 alasan mengapa susu mentah yang baik untuk kesehatan:
1. Susu mentah jauh lebih bergizi dibandingkan susu yang disterilkan/UHT/susu bubuk.
2. Susu mentah mengandung enzim yang lengkap.Proses sterilisasi/UHT menghilangkan semua enzim yang terkandung di susu mentah.
3. Susu mentah mengandung probiotic. Proses sterilisasi/UHT menghilangkan probiotic yang terkandung di susu mentah.
4. Susu mentah mudah dicerna walaupun bagi yang alergi terhadap laktosa.
5. Susu mentah mengandung ‘built-in safety sistem’ yang membantu menghancurkan pathogen.
Sumber dari: (http://www.cheeseslave.com/2009/01/23/top-ten-reasons-to-drink-raw-milk).Tetapi pastikan susu mentah tadi didapatkan dari sapi atau kambing organic dimana hanya mengkonsumsi rumput hijau saja tanpa pestisida atau suntikan antibiotic, dsb. Susu kambing mempunyai rasa yang tajam, tinggal tergantung anda memilih susu sapi atau kambing. Namun susu kambing lebih baik lagi dari susu sapi karena gizinya lebih kompatibel dengan kebutuhan gizi manusia dan lebih mudah dicerna daripada susu sapi.
Dari sekian banyak susu yang kita temui dipasaran, mari kita simak sekilas apa yang terkandung didalamnya.
1. Soya milk: banyak susu kedelai mengandung gula yang sangat tinggi dan dicampur minyak dan stabilisator agar nampak seperti susu putih.
2. Cow’s milk UHT/ pasteurized: diperah dari sapi yang tidak sehat karena suntikan antibiotic,drugs dan rBGH yang tentunya tidak baik untuk kesehatan kita.Proses UHT/pasterisasi pun menghilangkan zat-zat penting untuk tubuh kita seperti yang kita lihat diatas.
3. Raw milk (sapi/kambing); tentunya sangat baik jika organic.
4. Fermented organic milk (Kefir); susu terbaik nomor satu dan tersehat untuk diminum karena mengandung antibiotic dan digunakan dalam pengobatan gangguan metabolik, aterosklerosi, alergi, kanker, TBC, gangguan pencernaan, osteoporosis, HIV, kandidiasis, hipertensi dan penyakit jantung. Proses kefir bisa dibaca lebih lanjut di http://en.wikipedia.org/wiki/Kefir.
5. Raw almond milk: susu terbaik kedua untuk diminum karena mengandung banyak nutrisi antikanker dan tanpa kolesterol. Proses pembuatannya pun sangat mudah.
Sumber dari list diatas diambil dari (http://www.nichetopics.info/what-is-the-best-milk-to-drink.html). Jadi kesimpulannya susu terbaik tinggal tergantung pilihan kita, kalau dinegara tempat kita tinggal terdapat organic raw milk, kefir dan raw almond milk tentunya lebih baik mengkonsumsi susu tersebut.

Kesempatan

Melihat Kesempatan 

Ada 3 tipe manusia melihat sebuah kesempatan. Dalam pepatah mandarin dikatakan:
Orang yang lemah, menunggu kesempatan.
Orang yang kuat, menciptakan kesempatan.
Orang yang cerdik/bijak memanfaatkan kesempatan.
Bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan menunggu sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum juga datang, dia berpikir, yah…. Ini memang nasibku.
Tipe kedua: bagi orang kuat, bila kesempatan belum datang, dia akan mengunakan berbagai macam cara, kreatifitas, koneksitas, dan segenap kemampuannya untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.
Tipe ketiga: bagi orang cerdik/bijak, dia akan memanfaatkan kesempatan karena dia menyadari kesempatan adalah sesuatu yang berharga, belum tentu kesempatan itu datang untuk kedua kali.
Memang pada kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh pematangan waktu. Kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sikap yang pasif, sebaliknya, kita menunggu kesempatan itu dengan sikap waspada, proaktif dan penuh kesiapan.
Seperti sikap seekor kucing yang akan menangkap tikus, kucing bisa dengan sabar, waspada, penuh kesiapan menunggu kesempatan tikus keluar dari lubang persembunyiannya. Begitu tikus keluar, kucing akan segera menyergap mangsanya.
Keberhasilan kucing melumpuhkan tikus adalah serangkaian proses melakukan 3 hal yang saya bicarakan di atas, yaitu kemampuan menunggu kesempatan bukan secara pasif tetapi proaktif, penuh kesiapan. Begitu kesempatan tercipta langsung dimanfaatkan.
Kesempatan merupakan salah satu factor yang harus dimiliki bagi siapa saja yang mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak mungkin kita bisa sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang, kita harus berusaha menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun, jika kita punya keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan pasti akan datang.
Persis seperti yang dikatakan oleh ilmuwan besar Albert Enstein: IN THE MIDDLE OF DIFFICULLTY LIES OPPORTUNITIES. Di dalam setiap kesulitan terdapat kesempatan.
Pastikan dengan segenap kreatifitas, kerja keras, keuletan dan niat baik kita ciptakan kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin dan memperoleh kehidupan yang lebih baik, lebih sukses, dan lebih berarti !!!
==========================================

Seorang Ibu dan Air Panas



Seorang Ibu dan Air Panas 

Seorang ibu yang tengah sibuk di dapur, tengah menuang air panas ke dalam termos lewat sebuah gayung. Pada saat yang sama putranya baru datang dari sekolah dengan kabar duka: ia gagal naik ke kelas III SD. Sang ibu murka dan secara spontan membuang sisa air panas di gayung itu ke tubuh anaknya.
Cerita selanjutnya bisa Anda bayangkan sendiri bagaimana derita seorang anak yang terguyur air panas di tubuhnya.
Ibu ini berasal dari keluarga desa yang sederhana. Pada saat itu, ia di dapur dengan menggendong bayinya sementara sang suami sedang pergi ke sawah. Dari sedikit latar belakang ini, kita bisa menduga-duga, guyuran air panas itu bisa saja refleks dari sebuah persoalan yang panjang.
Skenario pertama: barangkali ibu ini sedang tidak puas dengan hidupnya sendiri. Maka ketika si anak pulang dengan kegagalan, berita itu dianggapnya hanya penambah kepahitan hidupnya. Maka air panas di dalam gayung itu cuma refleks. Air itu hanya sarana pelepas dari seluruh tekanan hidupnya yang berat. Soal bahwa air itu kebetulan panas, dan tubuh anaknya pula yang menjadi penadahnya, membuat sang ibu ini kaget dan menyesali perbuatannya sendiri.
Skenario kedua: ibu ini adalah jenis orang tua yang memang menginginkan anak berpretasi. Tapi saking bersemangatnya, ibu ini lalu menjelma sebagai kita, orang tua yang sangat ingin melihat anaknya berprestasi tapi tak pernah mau repot-repot terlibat dalam prosesnya. Orang tua jenis kita itu lalu melebar lagi pada jenis pejabat dan sistem kekuasaan yang hanya bisa menghargai juara, menghujani dengan bonus dan hadiah, tapi selalu lupa untuk menciptakan iklim agar banyak orang bisa menjadi juara.Menemani anak belajar, mengargai kepintaran dan kebodohannya, berdiskusi dengan anak, pasti jauh lebih penting katimbang sekadar nilai-nilai rapornya, sekadar kegagalan atau kenaikan kelasnya. Menghargai kehidupan atlet, menciptakan banyak turnamen, menumbuhkan fasilitas berlatih, pasti jauh lebih mendasar ketimbang memuji-muji atlet setelah ia jadi juara.
Tanpa dipuji para juara itu sudah kenyang pujian. Tanpa dihadiahi para juara itu sudah kebanjiran hadiah. Menghargai juara pasti penting, tapi merawat banyak calon juara pasti jauh kebih penting. Melihat anak sekolah naik kelas pasti penting, tapi merangsang kemampuannya untuk naik kelas, pasti jauh lebih penting. Menjadi juara, menjadi bintang kelas, adalah cuma hasil. Tapi penyebab keberhasilan itu, adalah soal yang selalu kita lupa.
Kita selalu tergoda cuma kepada akibat tapi tak pernah mengakrabi sebab. Berapa banyak kita sanggup berdialog dengan anak-anak justru ketika mereka membutuhkannya. Anak-anak selalu ingin berdiskusi banyak hal dengan orang tuanya, tapi waktu kita selalu sedikit saja. Bisa sedikit karena kesibukan, bisa sedikit karena kebosanan.
Bosan kepada anak? Bagaimana itu mungkin! Mungkin saja. Anak-anak pasti sealu membutuhkan dongeng sebelum tidur, tapi seberapa kuat kita melakukannya. Anak-anak selalu butuh didengar apapun peroalannya, tapi seberapa banyak kita menyediakan diri sebagai pendengar. Anak-anak selalu butuh penghargaan, tapi seberapa banyak penghargaan itu kita sediakan.
Anak-anak selalu membutuhkan kelembutan bahkan sampai di tingkat kata-kata, tapi ayo kita hitung seberapa banyak kita mengasari anak mulai dari tingkat: cuek, basa-basi, ketus, membentak, menghardik, hingga puncaknya mengguyur air panas seperti ibu yang murka tadi. Semua ini adalah tanda-tanda yang sempurna kebosanan orang tua kepada anak, walau seribu kali kita mengaku cinta dan sayang kapada anak-anak.
Lalu layakkah orang-orang tua yang tidak pernah menanam kebaikan pada anak ini, berhak memanen kebaikan yang sama pada anak-anaknya. Banyak orang tua malas tapi enggan menuai risiko atas kemalasannya.
==============================