Cari Blog Ini
Minggu, 26 Juni 2011
Aurat
...
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
AURA AURAT (Tolong jangan PERKOSA Mataku !!!)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Aurat, Mana tahan?
Coba tebak 4 kriteria berikut:
Putih, mulus, seksi, telanjang bulat. Apa yang ada dalam pikiran kamu?
Hayoo…jangan ngeres!
Jawabannya adalah: Sapi. Hehehe.
Sobat muslim, melihat mode yang ngetrend di zaman core 2 duo ini memang benar-benar edan. Gimana tidak, coba aja perhatikan kehidupan di sekeliling kita, remaja saat ini pada gandrung dengan pakaian-pakaian yang katanya serba praktis dan ekonomis. Itu tuh, kostum kesebelasan sundel bolong alias you can see. Hmm, baru-baru ini juga lagi Booming celana pensil (Walah, bisa-bisa pabrik pensil gulung tikar nih!).
Inilah faktanya sodara-sodara, kehidupan remaja sekarang telah menunjukkan bahwa memang demikian cepat penyebaran pakaian “modern” ini.
Contoh kecilnya ketika saya pergi ke Mall-Mall.
Wuih, rasa-rasanya seperti memasuki dunia lain. Dunia Aurat!
Hampir keseluruhan ceweknya musti pake pakaian yang membuat saya ingin lari (lari apa nih maksudnya? Lari mendekati atau? Yee.. nggak lah yaw!).
Pikir-pikir, mereka kok suka nantangin kaum Adam dengan pakaiannya yang imut-imut, itupun belum lagi ditambah dengan gayanya yang centil alias cengengesan penuh kutil. Walah!
Lelaki mana sih yang mampu mengalihkan pandangannya saat melihat sapi pake you can see, eh, cewek ding?
Kalo laki-laki “shalih” sih saya yakin masih bisa manahan diri, walaupun saya juga yakin itu sangat berat. Lha kalo laki-laki “salah”?
Melihat yang putih, yang mulus, yang seksi? (Saya tidak bilang sapi lho!)
Bisa-bisa mengganggu stabilitas nasional! (Cieh, bahasanya pejabat banget neh!).
Iya, dulu ada pengalaman salah seorang teman yang pernah sebangku.
Doi pernah cerita, katanya pas di jalan melihat cewek seksi, dari arah belakang terlihat seperti Madonna, eeh pas dilihat dari depan malah mirip Maradona; yang sejatinya pemain sepak bola tapi malamnya nyambi jadi tukang jaga kebun.
Wakaka, sory yeiy! Gubrakkkksss !!!!
Wah, rugi dong, sudah tekor iman, tontonannya mengecewakan pula.
Hahaha!
Maka bagaimana sekarang dengan keadaan di sekeliling kita ini yang hampir saban hari dan saban tempat ada pemandangan aurat yang mengundang sahwat?
Ini bisa merusak keimanan kita, cing! Bukankah iman akan bisa berkurang ketika melakukan kemaksiatan?
Sementara di waktu yang sama aurat-aurat itu seakan-akan memaksa kita untuk melakukan maksiat. Hhh, gimana nggak sedih coba?
Awalnya maksiat mata, lalu ke maksiat pikiran, dan dilanjutkan lagi dengan maksiat perbuatan.
Lho mas, itu kan tergantung orangnya masing-masing?
Itu kan yang salah yang otaknya suka ngeres?
Ya iya sih, tapi setidaknya kalo orang itu bebas mempertontonkan auratnya, berarti sama dengan memberikan “fasilitas” bagi orang lain untuk berotak ngeres. Memberikan ‘tontonan’ gratis yang kemudian mampu memicu timbulnya sahwat.
Nah, gimana kalo sudah begini?
Makanya dari sekian pelaku kriminal pemerkosaan dan perbuatan cabul, ketika ditanya kenapa mereka melakukan perbuatan itu, sebagian besar mereka mengaku karena habis menonton film donal bebek! (hehe..kamu tahu lah donal bebek itu film apaan? Ya film kartun! Hehehe).
Nah tuh, bener kan?
Jadi, ketika seseorang itu merelakan dirinya untuk mengumbar aurat, maka sama artinya memberikan “inspirasi” kepada lawan jenisnya untuk “berimajinasi”, yang kemudian sangat rentan dilakukan pemenuhan alias “ekspresi”.
Hmm, maka jangan salahkan kalo ekspresi itu sampe dilampiaskan dengan cara memperkosa. Hiii, ngeri euy!
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
The real terrorist
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Hati-hati! Ini jaman adalah jamannya teroris!
Kalo teroris yang diberitakan di TV-TV adalah orang yang menggunakan bom, maka baru-baru ini diketahui komplotan teroris baru. The real terrorist!
Ini penting.
Kamu saya beritahu sekarang ini agar segera pasang kuda-kuda, agar selalu waspada. Beneran lho, bahkan saking bahayanya sampe-sampe belum banyak yang bisa mengendus pengaruh kejahatannya.
Baiklah, catat baik-baik.
Bahwa teroris sekarang ini ciri-cirinya bukan lagi pake Mobil Tank, tapi pake Tank Top! Pake Tank Top, bro!! Tank Top!!
Seru banget, eh, parah banget kan?
Sobat muda muslim,........
sebenarnya kata “teroris” ini merupakan kata yang bermakna umum.
Intinya usaha untuk menciptakan ketakutan, atau sesuatu yang berbau mengancam. Sedangkan kata “teroris” itu sendiri adalah si pelaku teror.
Ketika kamu SMS lawan jenis kamu,
“Dalam waktu 1 x 24 jam kamu harus mau jadi gebetan gue! Kalau tidak, gue nangis sehari semalam!!”, nah itu sudah berbau teror namanya.
Atau, kamu nentengin golok di pasar-pasar sembari sesumbar dengan suara lantang,
“Lo gak tau siapa gue?! Nih KTP gue, nama gue Mamat!!! Siapa gak setor uang keamanan ke gue, gue tebas leher elo!”, hmm…termasuk juga daftar teroris itu.
Lebih-lebih para pejabat yang memakan uang rakyatnya, wah…itu sih malah gembongnya teroris!
Jadi bukan setiap orang islam yang berjenggot, bergamis, dan celana setengah betis yang mesti identik dengan kata “Teroris”. Itu mah stigmatisasi atau propaganda orang Barat dan konco-konconya untuk memecah belah umat islam. Betul itu! Padahal mereka sendiri –yakni Amrik dan sekutunya- yang justru jadi teroris dengan membantai kaum muslimin di negeri-negeri muslim.
Yah, dalam posisi begini berarti pas banget ama lantunan lagunya Iwan Fals,
“…maling teriak maling. Sembunyi balik dinding…”.
Sorak-sorak: Huuu!!
Lalu apa hubungannya aurat dengan teroris?
Uhuk, uhuk!..... Sory batuk.
Begini, coba perhatikan akibat-akibat dari “eksploitasi” aurat sekarang ini, bahwa karena hal inilah banyak teman-teman remaja kita yang terhambat produktifitasnya. Mikirnya ngeres mulu sih, akhirnya susah konsentrasi ke pelajaran. Mau buka LKS Matematika aja yang muncul malah rumus-rumus ciuman pertama. Buka buku Biologi malah yang muncul gambar “xxx” (Keterangan: itu yang xxx artinya gambar kodok! Hehehe…sensor ah!).
Gaswat banget kan?
Belum lagi nanti imbasnya kepada Moral atawa Akhlak.
Terlihat banget kok orang-orang yang hoby melototin aurat (idih, bilangnya hoby?).
Jangankan mau menghafal Al-Quran, rumus-rumus Hukum Newton dalam pelajaran Fisika jadi amblas. Maka akhirnya, Kaum muslimin sekarang ini menjadi lemah karena generasi-generasinya dijajah pikirannya dengan “tradisi” umbar aurat.
Lebih tepatnya: Diteror dengan tayangan-tayangan aurat!
Astaghfirullah…
Sobat muslim,....
sebenarnya tidak hanya kita merasa terteror dengan maraknya aurat dimana-mana, kita juga merasa diperkosa! (Wataw! Apalagi ini? Masak iya sih?). Ya iyya lah…masak iya iya dong, mulan aja jamilah bukan jamidong.
Maksudnya begini sayang,....
kamu tahu orang yang diperkosa itu kan merasa dipaksa-paksa.
Aslinya tidak bersedia tetapi tetap aja ditodong agar mau melayani.
Lha, kita itu hampir sama posisinya dengan orang yang diperkosa itu. Di jaman sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) ini, dengan seabreg objek-objek sahwat yang sengaja dibiarkan bergentayangan ini, kita yang sudah mulai paham tentang islam merasa terganggu, merasa dipaksa-paksa untuk melakukan maksiat. Tadinya saat berdzikir di masjid kita mau bertobat, nentengin tasbih sambil nangis-nangis, eeh sesudah keluar masjid baru aja pake sendal jepit sebelah sudah dijejali tontonan yang berbau sahwat.
Akhirnya bubar grak lagi kan? Hmm, dasar! Beuuuuuuuuii Plakss!! Pyuurrr!!!
Menyalahkan diri kita sendiri yang mudah tergoda memang sudah mesti, tapi bagaimana dengan aurat-aurat yang bergentayangan itu?
Apa kita nggak boleh menyalahkan mereka yang mengumbar sahwatnya, sementara mereka telah “memperkosa” keimanan kita? Nggak bisa gitu dong, kagak adil alias njomplang, brur!
Ibarat kita kalo rumahnya dimaling, kita mau gebukin itu maling malah kita yang terkena pasal kekerasan dalam rumah tangga. Waduh ! Sreeeeeettss GUBRAKKSSSss!!!
Jadi, seharusnya perkara ini justru harus diperhatikan betul.
Negara wajib mengontrol masyarakatnya agar tidak boleh mempertontonkan auratnya. Atau melarang beredarnya media-media yang mempertontonkan aurat. Bukan karena apa-apa, apalagi sok suci bin sok islami, tapi setidaknya ini dapat melindungi masyarakat dari meningkatnya angka kriminalitas perbuatan asusila. Dan khususnya bagi generasi muda pikirannya akan lebih terjaga, nggak horni mulu. Toh ini juga dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menghargai diri manusia supaya tidak mengobral apalagi sampe berniat cuci gudang auratnya.
Jaim (jaga imej) dong!
Emangnya barang apaan, diobral-obral? Wedeziiggttsss!!!
Nah sobat muslim,.......
jadi jangan hanya berpikir kaum perempuan aja yang biasa jadi korban pemerkosaan, kaum laki-laki juga demikian, setidaknya “pemerkosaan” iman.
Makanya bagi kamu yang laki-laki, kalo pas datang di sekolah, di kampus, atau di Mall-Mall kamu ketemu ama perempuan-perempuan yang berpakaian mini, maka segeralah lari ke satpam sembari teriak sekeras-kerasnya,
“Tolooong!! Saya diperkosaaaa!!!” Hehehe.. Berani nggak?
Terus terang saya sendiri masih pikir-pikir untuk melakukan aksi nekat itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar